Cara Menyambungkan Beberapa Jaringan: Bridge vs Gateway – Dalam dunia jaringan komputer, menghubungkan beberapa jaringan menjadi satu kesatuan yang terintegrasi adalah kebutuhan utama agar komunikasi data berjalan lancar. Dua perangkat penting yang sering digunakan untuk menghubungkan jaringan adalah bridge dan gateway. Meskipun keduanya berfungsi menyambungkan jaringan, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam cara kerja dan kegunaannya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap cara kerja bridge dan gateway, perbedaan utama, serta contoh penggunaannya agar kamu memahami kapan dan bagaimana menggunakan masing-masing.

Apa Itu Bridge?
Bridge adalah perangkat jaringan yang menghubungkan dua atau lebih segmen jaringan di lapisan data-link (Layer 2 OSI). Bridge bekerja dengan cara meneruskan paket data berdasarkan alamat MAC, sehingga menghubungkan segmen jaringan yang menggunakan protokol yang sama.
Fungsi Bridge
-
Menghubungkan dua jaringan LAN yang menggunakan protokol sama
-
Membagi trafik agar mengurangi kemacetan jaringan
-
Menyaring paket data berdasarkan alamat MAC
-
Meningkatkan performa jaringan lokal dengan memisahkan domain broadcast
Apa Itu Gateway?
Gateway adalah perangkat yang menghubungkan dua jaringan dengan protokol yang berbeda dan beroperasi di lapisan jaringan (Layer 3 OSI) atau lebih tinggi. Gateway bertugas menerjemahkan protokol dan data sehingga komunikasi antar jaringan berbeda dapat terjadi.
Fungsi Gateway
-
Menghubungkan jaringan dengan protokol atau arsitektur berbeda (misal LAN ke WAN)
-
Menerjemahkan protokol komunikasi antar jaringan
-
Mengatur lalu lintas data dan keamanan antar jaringan
-
Menjadi titik akses keluar masuk data dari satu jaringan ke jaringan lain
Perbedaan Bridge dan Gateway
Aspek | Bridge | Gateway |
---|---|---|
Lapisan OSI | Layer 2 (Data-Link) | Layer 3 (Network) atau lebih tinggi |
Fungsi utama | Menghubungkan segmen jaringan dengan protokol sama | Menghubungkan jaringan berbeda protokol |
Cara kerja | Memfilter dan meneruskan paket berdasarkan alamat MAC | Menerjemahkan protokol dan mengatur routing |
Penggunaan umum | Memperluas jaringan LAN, mengurangi collision | Menghubungkan LAN dengan internet, antar protokol berbeda |
Kompleksitas | Lebih sederhana | Lebih kompleks dan multifungsi |
Contoh perangkat | Bridge Ethernet, Switch | Router, Proxy server, Firewall |
Kapan Harus Menggunakan Bridge?
-
Saat kamu ingin menghubungkan dua segmen LAN yang sama
-
Untuk memperluas jaringan tanpa harus menggunakan router
-
Ketika ingin mengurangi lalu lintas broadcast di jaringan besar
-
Saat jaringan menggunakan protokol yang sama dan ingin segmentasi
Kapan Harus Menggunakan Gateway?
-
Saat menghubungkan jaringan lokal dengan internet (WAN)
-
Untuk menghubungkan jaringan dengan protokol berbeda
-
Dalam komunikasi antara jaringan perusahaan yang berbeda arsitektur
-
Saat perlu pengaturan keamanan dan kontrol trafik yang lebih kompleks
Contoh Implementasi
-
Bridge: Menghubungkan dua lantai gedung dengan jaringan LAN yang sama sehingga perangkat di lantai berbeda bisa saling berkomunikasi tanpa router.
-
Gateway: Router yang menghubungkan jaringan lokal kantor dengan internet publik, sekaligus menerjemahkan protokol TCP/IP ke protokol lain jika diperlukan.
Kesimpulan
Bridge dan gateway memiliki peran penting dalam menghubungkan jaringan komputer, tetapi dengan fungsi dan lapisan kerja yang berbeda. Bridge lebih cocok untuk menghubungkan jaringan dengan protokol sama di lapisan data-link, sementara gateway lebih fleksibel untuk komunikasi antar jaringan yang berbeda protokol dan lapisan jaringan.
Memahami perbedaan ini membantu kamu memilih perangkat yang tepat sesuai kebutuhan jaringanmu untuk hasil koneksi yang optimal.